Namaku Diki Sianipar, aku bukanlah superman, aku juga bisa nangis, jika
kekasih hatiku, pergi meninggalkan aku, *Yaelah malah nyanyi -_-
Biasa dipanggil Diki, aku dulunya tinggal didesa, tapi setelah lulus smp, akupun melanjutkan pendidikanku dikota.
Di kota aku tinggal bersama kakak perempuanku disebuah rumah kontrakan sederhana.
Dikontrakan tersebut, kakakku membuka usaha kecil kecilan, yaitu berjualan pulsa.
============================================================================
Bagi sebagian orang, hari pertama sekolah itu sangatlah menyenangkan,
bertemu teman teman baru, bertemu pacar baru, mendapatkan pengalaman
baru.
Tapi bagiku semua itu terasa membosankan, karna memang aku orangnya
pemalu dan pendiam, 1 hari penuh disekolah hanya kuhabiskan untuk
bermain laptop dikelas.
Pulang sekolah pun tiba, tapi dalam keadaan malas, aku hanya duduk
menunggu semua orang pulang. Setelah 30 menit aku bermalas malasan
dikelas, akupun pergi menunggu angkot didekat sekolahku. Baru beberapa
menit berdiri ternyata ada sebuah angkot berhenti tepat didepanku, dan
kulihat didalam ada 4 siswi SMP duduk dikursi belakang, dan ada 1 siswi
SMP yang sangat menarik perhatianku karna wajahnya yang begitu cantik
yang duduk sendirian dikursi depan, sambil malu malu, akupun
mendekatinya dan duduk disampingnya.
Sepanjang perjalanan, aku melihat cewe tersebut lihay sekali mengutak atik keypad hpnya.
Setelah itu dia pun meminta supir angkot itu menyetopkan angkotnya.
Angkot pun berhenti tepat didepan gang menuju rumahku. Akupun turun dan
dibarengi olehnya.
Setelah membayar cewe tersebut langsung berjalan kearah gang yang sama denganku.
Ketika sampai di perempatan dia belok kekanan dan akupun belok kekiri.
Setelah kuperhatikan ternyata rumahnya tidak jauh dari rumahku, jika aku
berjalan terus dari rumahku, aku sudah bisa melihat rumahnya yang
begitu besar dan mewah yang diselimuti oleh pagar pagar yang terbelit
oleh berbagai tanamanan yang begitu indah.
===========================================================================
Malam harinya, aku duduk diteras rumahku sambil memandangi rumah cewe
yang tadi siang 1 angkot denganku, Ketika malam, rumahnya makin indah,
Sinar lampu menyinari setiap tempat bunga yang melingkar di pagar rumah
tersebut. Pandanganku pun teralihkan ketika seorang gadis keluar dari
rumah tersebut dan menuju ke arah rumahku.
Ternyata gadis itu adalah cewe yang tadi seangkot denganku.
"Mas, saya mau beli pulsa" ucap gadis itu.
"Aaaa, anu bentar yah" ucapku terbata.
Aku pun masuk kedalam rumah dan mengambil hp yang dipake buat menjual pulsa.
"Emm,, beli pulsa berapa mba?" tanyaku malu.
"Beli 50 mas, ini nomernya" jawabnya sambil memberikan secarik kertas berisi nomer telpon.
Akupun mengambilinya dan mengisikan pulsa kenomer tersebut.
"Sudah masuk pulsanya?" tanyaku.
"Oh sudah mas, ini uangnya makasih yah" ucapnya tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya sambil memberikan uang 52rb kepadaku.
Dia pun meninggalkan rumahku dan kembali menuju rumahnya. Dalam keadaan
dongkol, akupun kembali duduk dikursi yang ada didepan rumahku.
"Huffftt,, susah memang jadi pemalu" gumamku dalam hati.
Akupun mengambil gitar dan menyanyikan sebuah lagu sambil merekam semua yang kunyayikan itu
=============================================================================
Keesokan paginya, aku pun berangkat menuju sekolahku, disaat lampu
merah, akupun melihat sebuah mobil toyota, dan didalamnya ada seorang
gadis yang tidak lain dan tidak bukan adalah cewe yang kemarin beli
pulsa dirumahku. Aku terus memperhatikannya dari jendela angkot. Ketika
dia menengok kearah angkotku akupun merasa malu, karna dia memergokiku
sedang menikmati keindahan wajahnya dari angkot yang kunaiki, bukannya
marah, dia malah memberi senyum manis yang memperlihatkan gigi
gingsulnya kepadaku. Akupun hanya bisa membalasnya dengan senyum
salting.
=============================================================================
Pulang sekolahpun tiba, seperti biasa, aku selalu pulang paling
terakhir. Tapi sial, ketika aku mengecek kantongku, ternyata uangku
hilang
"Yaelah, uang pake hilang segala" ucapku kesal.
Dalam keadaan dongkol, akupun memutuskan pulang berjalan kaki, yah
walaupun aku tau kalo jarak sekolahku kerumah itu sekitar 5km tapi, ah
bodo amat, yang penting bisa sampai rumah. Baru beberapa meter keluar
dari gang sekolah sebuah klakson mobil mengagetkanku, mobil tersebut
langsung berhenti disampingku, kaca mobil tersebut pun terbuka,
ternyata, itu adalah mobil milik gadis yang ada didepan rumahku itu.
"Mas, ayo pulang bareng, kan 1 jalur" ucap cewe tersebut dengan lembut.
"Iii..ya" jawabku terbata.
Pintupun dibukakan, akupun masuk kedalam. Supir gadis tersebutpun langsung menancap gas.
Diperjalanan aku pun mulai memberanikan diri untuk memulai percakapan.
"Nnnamaku Diki Sianipar" ucapku terbata sambil mengulurkan tangan.
*tersipu malu*
"Namaku Nabilah Ratna Ayu" jawabnya sambil menggengam tangan yang kuulurkan.
Sepanjang perjalanan kamipun berbincang, Ternyata dia anak pindahan dari
luar kota, dia disini tinggal bersama tantenya. Diapun memanggilku
kakak, karna memang aku SMK dan dia SMP. Kamipun bertukar nomer telpon,
tapi karna hpku tertinggal dirumah, aku tidak jadi meminta nomer hpnya,
tetapi aku yang memberikan nomer hpku kepadanya.
Setelah sampai didekat rumahnya, akupun turun dan mengucapkan sampai jumpa kepadanya.
===============================================================================
Hampir 7 bulan kami berteman, smsan, ngobrol didepan rumah, pulang
bersama, semua sudah kami lalui bersama, dan selama itu juga aku sudah
memendam rasa cinta yang dalam kepadanya.
Dan pada suatu hari aku mengajakanya kesebuah taman dan mengungkapkan perasaanku disana.
"Bil, aku pengen ngomong sesuatu kekamu, boleh?" ucapku kepadanya.
"Boleh aja kok kak" jawabnya santai.
"Sebelum mengenalmu, hidupku terasa kacau, sepi, menyendiri, tak
menentu, tapi setelah mengenalmu, hidupku terasa nyaman, ramai, dan
terasa lebih berarti dari sebelumnya, tapi masih ada yang kurang
menurutku, karna aku masih merasa belum bahagia, setelah kucari cari,
ternyata aku akan lebih bahagia bila bisa memilikimu, maka dari itu,
maukah kamu melengkapi kebahagiannku dengan menjadi kekasihku?" ucapku
sambil memberikan tatapan penuh harapan.
"Aku kayanya gak bisa kak..." jawabnya sedih.
"Kalo emang kamu gak bisa gak papa sih." ucapku frustasi.
"Maksudnya aku gak bisa kalo nolak kakak, karna aku juga cinta kakak"
ucapnya sambil tersenyum manis dan memperlihatkan lagi gigi gingsul yang
manis itu.
Dengan penuh rasa bahagia, akupun memeluknya dengan erat dan membisikan ditelinganya
"I Love You Bil, Aku janji akan selalu menjagamu, seluruh tubuhku kan kukorbankan demi melindungimu."
"I Love you to kak" balasnya sambil membisikiku.
Setelah lama kami duduk ditaman tersebut, akupun kaget ketika melihat jam sudah menunjuk ke angka 11.
Suasana ditempat itupun begitu sepi, akupun berjalan pulang bersama
nabilah, tapi sial, ternyata ada 4 penjambret yang menghalang didekat
taman tersebut.
"Oi, serahin duit lo, atau leher lo gue tebas" ucap seorang penjambret sambil menodongkan sebuah golok.
"Bodo amat!!" sambil menendang tangan penjambret.
Perkelahian tak imbang pun terjadi 4 lawan 1. 2 orang babak belur
kupukuli, akupun mengalihkan perhatianku ketika salah 1 penjambret
merampas dompet nabilah.
Dan *brakkk Nabilah pun terjatuh dan wajahnya menghantam semen karna didorong oleh sang penjambret.
"OI B*NGS*T, LU APAIN CEWE GUE!" teriak ku sambil menendang penjambret yang mendorong Nabilah.
Penjambret tersebutpun terjatuh. Akupun langsung mendatangi Nabilah.
"Kamu gak papa kan bil?" tanyaku sambil memeluk nabilah.
Ketika aku membalik badan Nabilah ternyata wajahnya telah berlumuran
darah karena terbentur semen jalanan tersebut, Akupun kesal, dengan
emosi tingkat tinggi aku pun membalikkan badanku, ternyata 1 orang
penjambret lainnya telah mengayunkan golok kearahku dan *zroottt. Golok
tersebut mengenai tepat di didada kiriku, akupun pingsan.
=============================================================================
Akupun terbangun, ketika aku menggerakan badanku, terasa sakit dibagian
dadaku. Ternyata luka bekas bacok, dan setelah kuperhatikan
sekelilingku, akupun menyadari bahwa aku sedang dirumah sakit. Aku
melihat kakaku duduk disebelah tempatku terbaring, akupun memanggilnya.
"Kak, bangun" teriakku.
"Hah, kam udah siuman ki, Pa, ma diki udah siuman" teriak kakaku keluar ruangan.
Pintu pun terbuka, orang tuaku dan 2 orang yang tidak kukenal pun datang.
"Aduh ki, mama pikir kamu sudah gak bisa selamat" ucap mamaku panik.
"Yaelah mah, baru kena bacok begini ma" ucapku mempertenang keadaan.
"Yah syukurlah, Tuhan masih mengijinkanmu untuk menikmati dunia ini, dan syukur juga penjambretnya udah ketangkap" ucap bapakku.
"Oh iya, cewe yang sebelumnya sama sama aku dimana?"
"Oh iya bapak lupa, ini orang tua gadis yang kamu selamati itu" ucap bapakku.
"Si Nabilah lagi dirawat di Ruangan sebelah." jawab bapaknya Nabilah.
"Keadaanya gimana om?"
"Kata dokter dia akan baik baik saja, tapi dia tidak akan bisa melihat
dengan sempurna lagi karna ada kerusakan dimatanya, dan dokter sedang
mencari pendonor yang siap buat mendornorkan mata" jawab bapaknya
Nabilah sedih.
Airmatakupun mulai berlomba berlalari keluar dari mataku. Dengan penuh tekat yang mendalam akupun berkata.
"Biarkanlah aku yang mendonorkan mataku, aku rela kehilangan
penglihatanku dari pada harus kehilangan orang yang paling kucintai dan
kusayangi" ucapku sambil meneteskan air mata.
"Tapi kalo kamu buta, gimana masa depanmu nanti ki?" ucap bapakku panik.
"Masa depan? masa depanku adalah dirinya pak, aku gak mau merusak masa depanku pak." ucapku santai.
Seketika ruangan itupun hening. Tapi keheningan itupun pecah ketika bapaku kembali berbicara
"Yaudah, itu sih terserah kamu maunya gimana, kami tidak bisa menghalangi." ucap bapakku sedih.
Setelah itu orang tuakupun berdiskusi dengan orang tuanya Nabilah.
Dokter pun dipanggil, akupun disuruh untuk menandatangani surat perjanjian Pendonoran mata.
Akupun masuk kedalam ruang operasi bersebelahan dengan Nabilah, Setelah itu akupun dibius.
==============================================================================
"Kak, bangun kak.." suara seseorang membangunkanku.
"Aku dimana? kok gelap, siapa yang matiin lampu? ayo ngaku siapa?" tanyaku bingung.
"Kak gak ada yang matiin lampu, tapi kakak kan udah ngedonorin mata kakak buat aku" ucapnya sambil terisak tangis.
"Astaga, aku lupa, Ini Nabilah yang bicarakan?"
"Iya kak, makasih yah kak, berkat kakak aku bisa melihat lagi" ucapnya masih sambil terisak.
"Iya, kamu taukan, kalo aku pernah bilang 'Aku janji akan selalu menjagamu, seluruh tubuhku kan kukorbankan demi melindungimu.'"
"Iya kak hiks.. hiks.. " jawabnya lagi sambil menangis dan memelukku erat.
Akupun membalas pelukannya dan mencari dimana wajahnya berada.
"Kamu jangan nangis lagi yah, solanya kalo kamu nangis, aku bingung mau
nangis gimana, kan aku gak punya mata lagi. Aku cuman berharap semoga
kamu tetep cinta aku walaupun fisikku udah gak sempurna lagi" ucapku
sambil mengelap air mata yang terasa dipipinya.
"Iya kak" jawabnya lagi dan menangis makin keras.
==============================================================================
Setelah beberapa hari akupun sudah diizinin pulang oleh dokter, ketika
aku sampai rumah aku diberi suprise oleh keluargaku dan keluarga
Nabilah, mereka semua menyambutku dengan hangat, Sebagai ucapan terima
kasih, Orang tua Nabilah mengatakan akan menjodohkanku dengan Nabilah,
Betapa bahagianya aku ketika tau bahwa Orang Tuanya menjodohkanku dengan
Nabilah.
Tapi semua menjadi hening ketika hp kakak perempuanku berbunyi. Aku
mendengar suara kakakku menjawab panggilan dihp Tersebut, dan tanpa
kusadari, kakak perempuanku langsung memlukku dan berkata.
"Ki, kamu ingat kan lagu yang pernah kamu nyanyikan terus kamu rekam dengan hpmu?" tanya kakaku senang.
"Iya kak, emang kenapa?" tanyaku bingung.
"Waktu itu kakak ngupload video kamu itu ke YouTube, dan ternyata ada
perusahaan rekaman yang suka dengan suaramu, dan mereka ingin kamu
nyanyikan lagu itu di Dapur Rekaman"
Dengan penuh kebahagiaan akupun memeluk kakakku dan berkata.
"Makasih kak"
Orang orang diruangan tersebutpun bersorak dengan keberhasilannku. Begitu juga Nabilah.
==============================================================================
Tiba hari saat dimana aku harus memulai rekaman, akupun berkata kepada Nabilah.
"Bil, kalo kamu mau kita buat rekamannnya bersama sama yah" tawarku kepadanya.
"Iya kak, aku siap" jawabnya
Kamipun masuk kedalam dapur rekaman, dan akupun mengajaknya menyanyikan lagu yang yang pernah kurekam tersebut.
"Sungguh kutak menyangka mengapa begini,
Cinta yang kau berikan membuatku berarti
Ingin rasanya dirimu slalu disini
Menemani diriku setiap hari
Mengapa diriku tak henti ingat tentangmu
Walaupun sudah bertemu tetap saja rindu
Senyum manismu slalu teringat dibenakku
Tak ingin diriku pisah dengan dirimu
Memang, kau bukan cinta pertamaku,
Namun dirimulah yang terindah
Dan Kuyakin
Dan Kuyakin
Engkau cinta terakhir bagiku
Kuingin kau, memejamkan mata indahmu
Disaat ku mengucapkan kata
Yang terindah, yang terindah...
I LOVE YOU FOREVER"
Setelah kami selesai menyanyikan lagu tersebut, Nabilahpun bertanya.
"Itu lagu kakak sendiri yang buat?"
"Bukan, itu lagu dari desaku, kalo gak salah diciptain sama Mr. Armink"
"Wah, lagunya sosweet kak"
"Ihihi"
=============================================================================
5 tahun telah berlalu Namaku dan Nabilah masih terus terkenal, sudah
banyak konser kami lalui, tapi sayang, orang tua Nabilah pun mulai
terasa menjauhkan Nabilah dariku.
Terbukti, sudah beberapa bulan ini, Nabilah tidak lagi main kerumahku,
Usut punya usut ternyata Nabilah dijauhkan dariku karna orang tua
Nabilah tidak ingin mempunyai keluarga yang buta, Akupun menerima nasib,
aku mulai meninggalkan karir bermusikku, aku mulai frustasi, aku mulai
sering mengurung diriku dikamar, jarang makan.
Keluargaku mulai panik, mereka pun datang kekeluarga Nabilah dan
bertanya mengapa mereka tidak mau mempunyai keluarga yang buta. Tapi
tetap saja mereka mengatakan, semua keluarga Nabilah tidak ada yang
menyetujui, mau dia terkenal kah, kalo emang buta ya buta
Hatikupun mulai tambah tersakiti mendengar kata kata itu.
3 bulan aku mengurung diri dikamar, aku kurus kering, banyak fansku yang
mendukungku untuk terus bertahan, tapi apa daya, aku sudah melupakan
cara berfikir akal sehatku, aku hanya berfikir gimana caranya agar aku
bsia menyelesaikan penderitaanku.
Dan akhirnya hal yang paling tidak kuinginkan pun terjadi, Diapun
dijodohkan dengan orang lain, yaitu dinan, Dia adalah teman SMK ku, dia
sekarang sudah menjadi pengusaha game sukses.
Dan setelah mendengar itu, akupun jatuh pingsan karna sudah tidak tahan
lagi menahan rasa sakit didada dan rasa sakit di lambungku karna selamat
3 bulan ini aku sudah terkena maag yang parah.
===============================================================================
Dirumah sakit lagi, aku mendengar banyak suara ada yang berteriak,
"Bang diki, semangat, kami akan terus mendukungmu"
"Dik, jangan putus asa karna cinta, kamu pasti bisa mencari penggantinya"
Tapi semua terlambat, maagku sudah sakit parah sekali, dan tiba tiba aku
mendengar suara yang tidak asing ditelingaku, yaitu suara Nabilah
"Kak, maafin aku, ini semua bukan mauku, ini semua kemauan keluargaku,
aku hanya bisa pasrah kak dengan paksaan mereka, kakak harus bertahan,
kakak gak boleh nyerah." ucap nabilah sambil terisak tangis.
"Hehe, udah deh, udah 2 kali kamu nangis begini. bibil gak boleh nangis
lagi yah, aku rela kehilangan kebahagiaanku asalkan kamu bahagia. Aku
rela merasakan sakitnya akhirat asalkan kamu bisa merasakan nikmatnya
dunia.
Bibil gak boleh nangis lagi yah, kakak gak mau terbebani didunia akhirat dengan tangisan bibil"
"Kakak ngomong apasih, kakak gak boleh pergi sekarang, kakak harus bertahan"
"Udah, panggil sidinanan suruh kesini"
"Tapi kak..."
"Udah cepat panggil sana"
Nabilah pun pergi meninggalkanku dan memanggil Si Dinan, beberapa menit kemudian dia kembali.
"Dik, maafin gue yah, gue gak ada maksud ngerebut Nabilah dari lu" ucap Dinan penuh rasa bersalah.
"Sssstttt, udah gak usah bahas itu, gue cuman mau bilang ke lu, lu jaga
Nabilah baik baik, jangan sampai terjadi apa apa sama dia"
"Iya dik" ucap dinan sambil terisak
"Sini tangan kalian berdua" sambil meraba mencari tangan yang diulurkan.
"Ini" ucap mereka berdua
"Dengan ini, aku nyatakan, aku tidak akan pernah cemburu dengan hubungan
kalian, dengan ini, aku ikhlas bila Nabilah bersama Dinan." ucapku
sambil menyatukan tangan mereka berdua.
"Makasih kak" ucap Nabilah.
"Udah, jangan nangis lagi, sampai jum...."
Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, kepalaku mulai pusing, lambungku mulai terasa robek, jantungku terasa berhenti.
Semua sunyi, sepi, 1 kata yang sempat kudengar hanyalah,
"KAKAK!!!!"
================================================================================
Created by: @Dhikianati